Anemia atau disebut juga kurang darah adalah kondisi medis ketika jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Tingkat normal dari hemoglobin umumnya berbeda pada laki-laki dan wanita-wanita. Untuk laki-laki, anemia ditetapkan sebagai tingkat hemoglobin yang kurang dari 13.5 gram/100ml. Sedangkan untuk perempuan, anemia ditetapkan sebagai hemoglobin yang kurang dari 12.0 gram/100ml. Batasan ini mungkin sedikit berbeda tergantung pada sumber acuan dan laboratorium yang digunakan. Masa kehidupan normal dari sel darah merah ialah sekitar 120 hari. Sel-sel darah merah dibuat di sumsum tulang (bone marrow).
Anemia pada dasarnya disebabkan oleh dua hal berikut ini:
- kekurangan produksi sel darah merah atau hemoglobin
- kehilangan atau penghancuran darah.
Kekurangan zat besi ialah penyebab yang sangat umum dari anemia. Ini karena zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin dan sangat penting untuk fungsi yang baik darinya. Wanita lebih mungkin mempunyai anemia kekurangan zat besi daripada laki-laki karena wanita kehilangan darah setiap bulan melalui menstruasi yang normal. Anemia kekurangan zat besi dapat juga disebabkan oleh pendarahan kecil yang berulang, misalnya dari kanker kolon (usus besar).
Kekurangan vitamin B12 juga dapat menyebabkan anemia. Biasanya terjadi pada orang-orang yang tidak mampu menyerap vitamin B12 dari usus-usus mereka, seperti pada vegetarian ketat yang tidak mengkonsumsi vitamin tambahan yang cukup, atau peminum alkohol jangka panjang. Vitamin B12, bersama dengan folat, terlibat dalam pembuatan molekul heme yang merupakan bagian integral dari hemoglobin. Kekurangan folat juga dapat menjadi penyebab dari anemia. Ini mungkin juga disebabkan oleh penyerapan folat yang tidak cukup, konsumsi yang kurang dari sayur-sayuran hijau / yang berdaun, dan juga penggunaan alkohol berat jangka panjang.
Penanganan anemia biasanya tergantung pada penyebab anemia itu sendiri. Adakalanya suplemen zat besi juga diperlukan untuk mengkoreksi kekurangan zat besi. Pada anemia yang parah, transfusi darah mungkin diperlukan.
Jika badan sering terasa lemas, lesu, cepat mengantuk, cepat lelah, wajah tampak pucat, sulit berkonsentrasi, dan nafas ngos-ngosan / sesak, ini merupakan beberapa gejala dari anemia. Tentunya hal tersebut sangat mengganggu aktifitas sehari-hari sehingga produktifitas juga dapat menurun.
Banyak orang mencari beberapa cara untuk mengatasi anemia. Selain menggunakan obat-obatan kimia untuk mengatasi anemia, tentunya akan lebih baik jika kita melakukan pencegahan dan pengobatan dengan menggunakan bahan-bahan yang bersifat alami. Penderita anemia sangat dianjurkan makan makanan yang banyak mengandung zat besi seperti yang ada di bawah ini :
1. Bayam merah
· Bahan: 3 genggam daun bayam merah, jeruk nipis, 1 sendok makan madu, dan 1 butir telur ayam kampung.
· Cara membuat: Cuci tiga genggam daun bayam merah, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan satu sendok makan air jeruk nipis, lalu saring. Selanjutnya, tambahkan satu sendok makan madu dan sebutir kuning telur ayam kampung dan aduk sampai rata, kemudian ramuan ini diminum.
· Pengobatan dilakukan satu kali sehari selama seminggu. Selanjutnya, pengobatan dapat dilakukan dua kali seminggu sampai penyakitnya sembuh.
2. Bayam Duri
Untuk orang dewasa:
· Bahan: 2 genggam daun batang bayam duri dan 1 butir telur ayam kampung.
· Cara membuat: daun bayam ditumbuk halus, kemudian ditambah 1 gelas air dan diperas/disaring, telur ayam kampung dimasukan dan diaduk sampai merata.
· Cara menggunakan: diminum (untuk orang dewasa 1 minggu sekali)
Atau untuk bayi:
· Cara membuat: daun bayam ditumbuk halus dan diambil airnya, kemudian ditambah madu.
· Cara menggunakan: diminum biasa (untuk bayi)
Anemia yang disebabkan kekurangan asam folat pun dapat dibantu dengan mengkonsumsi bayam. Khasiat bayam duri yang baik untuk anemia terkandung di dalam HB atau Health-B dari HPA.
-dari berbagai sumber-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar