Tahukah Anda? (4) Spesial Ramadhan

Marhaban yaa Ramadhan… Puasa atau shaum adalah ibadah fardlu/wajib yang rutin dijalankan umat muslim di seluruh dunia, 29-30 hari lamanya dalam tiap tahunnya. Tapi tahukah anda bahwa selain baik untuk tujuan rohani ternyata puasa juga sangat baik untuk kesehatan jika dilakukan dengan benar.
1. Puasa dapat menjaga kesehatan dan membantu menyembuhkan penyakit
Setiap makhluk hidup termasuk manusia dibekali program autolysis. Apa itu? Dalam kondisi normal, tubuh mendapatkan energi dan nutrisi yang berasal dari luar tubuh, melalui makanan dan minuman. Autolisis adalah program untuk mendapatkan energi dan nutrisi yang berasal dari dalam tubuh, melalui ‘pembakaran’ sel-sel tubuh yang dikenali sebagai sumber makanan.
Ketika Autolisis diaktifkan, pertama kali ia akan mempelajari rancangan dasar (fitrah) manusia. Autolisis mempelajari bagaimana seharusnya kondisi sehat dari setiap jenis sel dan berapa banyak jumlah setiap jenis sel yang ideal bagi tubuh.
Selanjutnya ia akan menghampiri sel-sel liar yang tidak terdapat dalam fitrah tubuh. Mengubah asam amino dan asam laktat menjadi gula. Bila sel-sel liar sudah habis, barulah ia akan mendatangi timbunan lemak dalam tubuh dan membakarnya (oksidasi lemak). Dengan demikian Autolisis akan menghilangkan sel-sel rusak, sel-sel mati, benjolan hingga tumor, dan timbunan lemak yang juga sering menjadi sarang zat-zat beracun.
Sel-sel liar dan lemak yang telah dihancurkan akan dibawa ke hati. Saat puasa, hati tidak disibukkan oleh makanan hasil serapan dari usus. Oleh karena itu hati akan bekerja penuh menyaring racun-racun hasil autolisis. Yang selanjutnya racun akan dibuang keluar tubuh.
Lalu darah akan dipenuhi energi dan nutrisi yang sehat dan berkualitas tinggi. Menjamin penggantian sel mati, perbaikan sel rusak, dan pembentukan sel baru, terjadi dengan kualitas prima. Tubuh kita segera memiliki sel-sel baru dengan kualitas fitrah, sehat dan berfungsi baik.
Jadi, manfaat puasa bagi manusia dari sisi kesehatan ialah :
        Efektifitas pengelolaan energi
        Menghancurkan sel-sel yang tidak dibutuhkan
        Membuang endapan racun dalam tubuh
        Menyembuhkan penyakit [sumber: QQC]
2. Mengapa puasa dilakukan di siang hari, bukan malam hari
Autolisis akan aktif dengan dua kondisi:
·         Pertama, kadar glikogen darah berkurang dan otak menyimpulkan kita lapar dan harus makan
·         Kedua, kita sengaja berniat tidak makan alias berpuasa
Aktivitas akan membakar energi hingga habis. Pertama-tama kebutuhan energi diperoleh dari glukosa hasil makan (sahur). Setelah habis energi diperoleh dari glikogen dalam darah. Bila kandungan glikogen berkurang baru otak menyatakan lapar dan menyuruh makan. Bila kita sedang puasa, otak akan menghidupkan program Autolisis.
Di malam hari, tanpa aktivitas fisik, energi yang dibutuhkan tubuh sedikit, sehingga glikogen darah tidak pernah terpakai dan autolisis tidak pernah diperintahkan untuk aktif.
Jadi ketika berpuasa sebaiknya kita beraktifitas normal, agar kita memperolah manfaatnya. Jangan tiduran sepanjang siang. [sumber: QQC]
3. Berbuka dengan Kurma sangat baik untuk kesehatan sistem pencernaan
Dari Anas bin Malik ia berkata : “Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk air.” [HR. Ahmad dan Abu Dawud]
Makan tiga butir kurma dan air putih cukup untuk berbuka untuk mengantarkan perut yang kosong agar siap menerima makanan berat. Kurma dapat menetralisasi lambung dan membantu proses detoksifikasi setelah sehari penuh berpuasa.
Orang-orang di daerah Timur Tengah yang gersang dapat menahan lapar dan haus dalam kehidupan sehari-hari karena kebiasaan mereka mengonsumsi kurma. Di jazirah Arab, air minum itu langka. Sehingga masyarakat banyak mengonsumsi kurma untuk menghilangkan haus sekaligus lapar.
Selain itu, mengkonsumsi kurma, dapat menambah daya tahan tubuh dan membantu masa penyembuhan setelah sakit. Kurma memiliki kandungan utama karbohidrat dan kalsium, serta vitamin A, B1, dan C yang berfungsi menaikkan trombosit di dalam darah. Sehingga kurma sangat baik untuk proses penyembuhan, salah satunya untuk penderita demam berdarah. Selain menaikkan trombosit, kurma juga membantu meningkatkan vitalitas tubuh dan meringankan demam.
Lagipula, kini kurma juga tak hanya bisa dikonsumsi sebagai buah biasa. Sudah banyak jenis kue yang terbuat dari kurma dan juga jus/sari kurma dalam kemasan botol. Mengonsumsi satu sendok makan atau lebih sari kurma dapat menjadi alternatif makanan pembuka saat Maghrib tiba.
4. Perempuan haid dan nifas dilarang berpuasa
 Mengapa perempuan yang sedang haid atau nifas dilarang untuk berpuasa?  Sebetulnya perempuan haid dan nifas mungkin saja mampu dan kuat untuk berpuasa.  Namun, bukan persoalan kuat atau tidak, tetapi memang dinyatakan perempuan yang haid dan nifas sedang “tidak bersih”.  Ketika haid dan nifas, darah kotor dan sel-sel yang rusak dibuang atau dikeluarkan melalui saluran rahim. Pada saat itu, tubuh akan membutuhkan nutrisi untuk menggantikan sel-sel tubuh yang dikeluarkan. [Sumber: KH. S. Sumhudi]
5. Posisi tidur saat istirahat di malam hari, berpengaruh pada kesehatan
Alloh SWT berfirman : "Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat. Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian.Dan Kami jadikan siang untuk mencaripenghidupan." [QS An-Naba':9-11]
Tidur yang sehat adalah di malam hari. Selesai sholat tarawih segeralah tidur, karena pada saat tidur terjadi penguatan sistem kekebalan tubuh yang lebih baik dan perbaikan serta pergantian sel-sel yang rusak. Namun tahukah Anda bagaimana posisi tidur yang direkomendasikan Rosululloh SAAW?
Rasulullah SAAW bersabda: “Lalu tidurlah di atas lambungmu yang kanan.” [HR. Al-Bukhari no. 6311 dan Muslim no. 2710]
Posisi tidur di atas lambung kanan dapat mencegah tekanan (desakan) hati terhadap lambung serta membantu mengosongkan isi lambung. Fitrahnya, lambung berada sedikit lebih condong ke sebelah kiri, dirancang untuk proses pencernaan. Dengan posisi tidur seperti ini, proses pencernaan beralih ke sebelah kanan agar makanan cepat turun dari lambung. Di samping itu, juga memudahkan aktivitas jantung karena terhindar oleh desakan lambung dan diafragma.
Pada posisi tidur ini jantung selalu ingin menempati posisi tetapnya yaitu sisi kiri. Hal ini mencegah terlelapnya orang tidur. Sebaliknya, jika tidur di atas sisi sebelah kiri, bisa mengganggu jantung disebabkan condongnya beberapa organ tubuh ke jantung dan itu dapat membebani jantung.
Hadits Nabi SAAW yang lain menegaskan : Diriwayatkan dari Abi Umamah, ia berkata : "Nabi SAW melewati  seseorang yang tidur di masjid dalam keadaan tengkurap, kemudian Nabi menyenggolnya dengan kaki beliau sembari berkata : 'Bangun dan duduklah. Tidur seperti ini adalah tidurnya orang celaka'." [HR. Ibnu Majah]
Tidur tengkurap memiliki dampak negatif. Sebab orang yang tidur dalam posisi ini harus membengkokkan lehernya ke salah satu sisi sehingga berat dalam bernafas.
Wallohu a’lam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar